Judul : Mencari Belahan Jiwa
Penulis : Ifa Avianti
Penerbit : Gema Insani
Cetakan : November 2006 ( cetakan pertama )
Tebal : 202 halaman
Buku
kumpulan Cerpen ini adalah sebuah karya dari seorang penulis yang
bernama Ifa Avianti yang lahir di Jakarta. Ifa adalah lulusan dari
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, jurusan Teknik Metalurgi.
Tulisannya berupa cerpen, cerbung, essay dan artikel tersebar pada
majalah Annida, Ummi, Muslimah, Amanah, Sabili, Noor, Safina, Paras,
Aisha, tabloid Fikri, Buletin Hanif, Q-Zone, serta portal Moslemworld.
Menulis
beberapa cerpen yang dimuat di antologi bersama teman-teman penulis
Forum Lingkar Pena, yaitu “Sembilan Mata Hati” (Pustaka Annida, Jakarta,
1998), “Ketika Duka Tersenyum” (FBA Pess, Jakarta,2001), dan “Semua
Atas Nama Cinta” (Ghalia, Jakarta, 2003), serta sebuah novel interaktif
bersama berjudul “Kembara Kasih” (Pustaka Annida, Jakarta, 1999). Tiga
tulisannya termuat dalam antologi kisah nyata para pejuang keadilan
bersama Helvi Tiana Rosa, Izzatul Jannah, dkk yaitu “Bukan Di Negeri
Dongeng” (Asy Syaamil, Bandung, 2003) dan masih banyak lagi karya-karya
bersamanya.
Selain
menjadi ibu dari putra kecil bernama Akna Mumtaz Ilmi, Ifa sedang
menulis beberapa buah buku, diantaranya adalah “Barbagi Bening Cinta”
(Kumpulan essay, Asy Syaamil, Bandung, 2204, kumcer dewasa “Langit Masih
Biru” (Almawardi Prima, Jakarta, Juli 2005), berbagaii kumcer dewasa
lainnya, juga kumcer remaja “Cinta Sudah Lewat” (Mizan, Bandung, 2005),
serta berbagai kumpulan essay dan dua novel teenlit islami.
Sekarang
Ifa tengah menunggu karya-karyanya lagi diterbitkan. Salah satu
cita-cita Ifa adalah belajar menulis artikel ilmiah sejenis jurnal,l
melanjutkan pendidikannya di bidang Creative Writing serta Materiall
Science.
Saya
akan mencoba memberikan sinopsis pada cerpen yang diberi judul “
Mencari Belahan Jiwa”. Cerpen ini menceritakan tentang seorang istri
dari Satria, dan seorang ibu dari tiga orang anak yaitu Aziz, Naura dan
Sofwan yang mempunyai kelainan bawaan yaitu autis, istri shalehah itu
bernama Vedha.
Berawal
dari teman semasa kecil Vedha yang biasa dipanggil Ve menjadi istri
Satria. Ve bersahabat dengan adik Satria, yang bernama Uci. Usia Ve satu
tahun lebih muda dari Satria dan seumur dengan Uci. Saat mereka masih
kecil mereka selalu bersama, Satria adalah pelindung bagi Ve dan Uci.
Namun, kebersamaan itu hanya sampai SMU, setelah Satria masuk Rohis dan
dia menjadi Ikhwan. Namun Ve dan Uci tak kehilangan teman mereka
mendapatkan 10 orang sahabat sekaligus yang sangat mererti mereka satu
sama lain. Diantara para sahabat-sahabatnya itu, hanya Ve yang belum
mengenakan jilbab. Ve masih ingin menjadi anggota OSIS, Cherleder, KIR
dan lain sebagainya.
Di
sekolah mereka, mengenakan jilbab adalah melanggar peraturan. Namun
suatu hari, Ve berbicara pada teman-temannya bahwa ia akan mengenakan
jilbab. Dan setelah Ve mengenakan jilbab banyak sekali masalah yang
ditimbulkan karenanya. Untuk itu, Ve kabur bersama Uci dan Satria.
Satria menjadi orang yang dingin dan cool. Setelah masalah
selesai Ve dan Uci kembali ke rumah masing-masing dan meneruskan hidup
mereka, dan tak lama setelahnya, Satria berbicara pada Ve bahwa ia dan
Ve telah dijiodohkan sedari kecil oleh kedua orang tuanya. Entah mengapa
hati Satria sangat bimbang dan akhirnya tujuh tahun setelahnya barulah
Satria menikahi Ve. Padahal dulu ada rasa cinta pada hati Satria untuk
Ve, tetapi mengapa semua itu sedikit demi sedikit menghilang.
Keluarga
kecil mereka sangatlah rukun, tetapi begitu sunyi.Ve adalah istri yang
tegar dan mandiri, ia berusaha menjadi yang terbaik bagi keluarganya,
namun itu bukan keinginan Satria.
Sampai
suatu saat, Satria berkenalan dengan Bening di chat room. dan
berlanjut. Satria tak pernah bertemu Bening, mendengar suaranya pun
belum. Namun ada perasaan sejuk apabila Satria memulai percakapan dengan
Bening. Ada perbedaan pada diri Bening dan Ve, Satria ingin menolk
semua rasa ini, dan ia beranikan untuk bertemu dengan Bening… apa yang
akan terjadi pada rumah tangga Ve dan Satria?? Siapakah sebenarnya
Bening itu??
Masih
ada cerpen-cerpen selain cerpen diatas, diantaranya adalah “Aku Jatuh
Cinta Lagi” yang menceritakan tentang sepasang suami istri yang sangat
sibuk sehingga tidak punya waktu untuk berdua, “Reunion Potpouri”
menceritakan tentang seorang anak bangsawan Jawa yang menikah denagn
rakyat biasa dan dikucilkan oleh keluarga besarnya, “Jodoh Alin” yaitu
menceritakan tentang seorang kaka angkat yang mencarikan jodoh untuk
Alin, serta masih ada lagi cerita-cerita yang dapat kita baca dalam buku
kumpulan cerpen ini.
Banyak
persamaan antara cerita satu dan lainnya, yaitu mengenai masalah suami
dan istri. Tetapi cerita yang ditampilkan beragam, mulai dari yang
selingkuh, sampai suami yang dingin. Cerpen-cerpen dalam buku ini bisa
dijadikan tuntunan agar kita bisa membina keluarga dengan baik, menjadi
istri yang shalehah bagi suami, serta suami yang harus menyayangi
istrinya. Namun, cerpen-cerpen ini mempunyai kekurangan dalam segi
bahasa, bahasanya terlalu bertele-tele dan sulit dimengerti. Buku
kumpulan cerpen ini cocok dibaca untuk kalangan yang sudah berumah
tangga atau sudah dewasa. Karena, bagi anak muda, segi bahasanya sulit
untuk dimengerti.
Tetapi,
dari keseluruhan cerita apabila dibaca dengan seksama, banyak sekali
pesan dan amanat dari penulis yang sangat berarti apabila kita akan
melangkah ke taraf pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar